Dia Bukan Badut
Alkisah. Semalam, sekitar pukul 21:30 dalam perjalanan mengendarai kuda besi sehabis latihan futsal, di perjalanan pulang saya tak sengaja bertemu dengan badut (orang yang memakai pakaian ala badut) sedang berjalan dari arah bundaran 3 Citra Raya menuju ke depan, mungkin ke arah gerbang. Sontak saja ingatan saya langsung tertuju pada jagoan saya Ken, yang saat ini sedang berada di kampung. Ya, jagoan saya yang pertama itu sangat takut jika bertemu badut, diajak kenalan dan bersalaman pun dia enggan, malah teriak ‘jangan!’. Karena ingin menggoda sekaligus menciptakan kesan bahwa badut adalah teman, manusia biasa seperti kebanyakan, yang lucu sekaligus menghibur dan tidak menakutkan, akhirnya saya kepikiran ide ingin mengajak badut itu berfoto bersama untuk dikirimkan via Whatsapp. Karena sudah terlanjur melewati badut tersebut, akhirnya saya putar balik mendekati dan menunggu beberapa meter di depan jalur dia berjalan kaki. Setelah jaraknya dekat, badut itu saya panggil: “Bang,...