Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Didih Kata

Kubaca kembali jejak langkah pena Baru saja kutemui terbis menganga Bersiap menelan pikirku yang mulai lumpuh tuk bicara Astaga! Di mana kutelantarkan isi kepala Sementara bait puisi berdesak meminta-minta Untuk kumuntahkan dalam didih kata-kata Celaka! Kembali harus kubaca Kembali harus kueja Sebelum hatiku mengeras baja

Biarkan Kita Saling Menukar Cinta

Biarkan kita saling berpegang tangan Sebelum lazuardi mulai cemburu menatap di kejauhan Sebelum ombak menderas mendekat berhamburan Sebelum waktu mulai bergulir coba memisahkan Dan biarkan kita saling menukar cinta Lewat ucap yang tak henti melisankan doa-doa mengetuk langit cinta-Nya

Otak Pas-Pasan? Kesuksesan Bergantung Kesungguhan

Al kisah Saat hendak menunaikan shalat Jumat, siang tadi, di masjid dekat rumah, ternyata seisi ruang masjid telah disesaki para jamaah Jumat. Padahal khutbah pertama saja belum dimulai, bahkan adzan pun belum berkumandang. Tapi memang masjid tersebut punya PR besar, yaitu menambah kapasitas masjid dalam menampung jamaah sholat disetiap momen sholat Jumat dan dua sholat Hari Raya (ied), sebab sudah bisa dipastikan overload saat sholat berjamaah di momen-momen itu. Padahal masjid tersebut sudah berdiri kokoh dengan 2 lantai sedari saya masih kecil. Dalam kebingungan mencari celah tempat duduk untuk sholat Jumat di lantai 2, terlihat sesosok wajah yang tak asing di benak saya. Ya, seketika saja memori ingatan berselancar ke masa lalu. Masa di mana sekolah dan mengaji adalah satu paket yang harus dijalani. Meski awalnya itu adalah titah yang memaksa dan mengikat dari orang tua. Tapi setelah dijalani dengan hati riang dan haus akan ilmu, ternyata semua aktifitas ilmu it...