Lelaki yang Membawa Mimpi ditengah Pandemi
Lelaki
itu bernama Dimas
Tetap berangkat bukan untuk mencari emas
Pagi hari ke sekolah ia bergegas
Menjemput ilmu yang tak didapatkannya
Dari ruang internet sungguh bernilai hampa
Bagi garis hidup belum berpihak baik padanya
Di sekolah ia hanya disambut kepala sekolah dan guru
Tak ada kawan-kawan biasa membawa haru biru
Sendiri berteman papan tulis dan buku-buku
Rupanya pandemi menyisakan pilu
Bagi banyak mereka yang tak mampu
Dengan tabah harus memeras rindu
Hanya bisa menikmati pendidikan lewat sebuah temu
Ayahnya hanya seorang nelayan
Ibunya buruh pengering ikan
Gawai dan kuota terlampau mahal dibelikan
Seliter beras lebih berharga di hadapan
Melewati pelik masa pandemi entah sampai kapan
Corona memang memaksa sebuah keadaan
Aturan-aturan baru ikut diberlakukan
Tapi pendidikan tak seharusnya menjadi ironi tragedi
Bagi mereka yang datang membawa mimpi-mimpi
#AnakHebat
#DimasIbnuAlias
Bagus cikgu. Setting dmn ini
BalasHapusHahaha. Itu real, cikgu. Dialami oleh seorang Dimas Ibnu Alias, siswa SMP asal Rembang. Dan mungkin Dimas itu hanya satu dari sekian banyak lainnya di tanah air Indonesia yang mengalami nasib pilu yang sama. Gak bisa ikutin pendidikan lewat daring (internet) tersebab kondisi ekonomi. Coba bayangkan dg murid-murid lainnya yang tinggal di pelosok desa, jauh dari kota. Apa berguna mereka punya Hp, seturut itu, apa sampai pendidikan via daring itu bagi mereka yang sangat punya keterbatasan ekonomi dan demografi?
HapusKeren euy👍👍👍
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan singgah. Salam hangat :-)
Hapus