Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Kita Pernah Menjadi Juara (Sebuah Kisah)

Gambar
Keterangan gambar (fokus pada yang memakai rompi), kiri ke kanan: Bawah: Meidi Chandra - Fijar Fauzi - Rully Firmansyah - Didin - Ilham Badawi - M. Syahril Atas: Maman - Iqro Zain al Muttaqien 2017 How can we become the winner? Berikut ulasan lengkapnya   Let’s check it out Road to be the winner 1/ PPPA TIM A vs PU (Perdelapan Final) (Skor : menang WO, sebab tim lawan tak hadir saat pertandingan) 2/ PPPA TIM A vs ME dan OB (Perempat Final) (Skor : 5 – 2) 3/ PPPA TIM A vs SDQI Bandung (Semi Final) (Skor : 4 – 1) 4/ PPPA TIM A vs Shigor Putra (Final) (Skor : 5 – 3) Easy like that? Of course not! Ada jalan proses dan panjang yang harus dilalui sebelum kami bisa mengkalim diri menjadi juara dan menahbiskan diri sebagai tim terbaik dalam turnamen futsal edisi tahun 2017 kala itu. Berawal dari kegagalan demi kegagalan dalam dua kali kesempatan sebelumnya dan harus puas menyandang predikat sebagai spesialis runner up, di tahun itu saya diberi tanggung jawab untuk membentuk tim futsal ...

Chairil Anwar dalam Sebuah Catatan Asrul Sani (Sahabat sekaligus Penyair)

Gambar
  Pertama kali saya be rtemu Chairil Anwar di Pasar Senen waktu zaman Jepang, ketika itu dia masih bercelana pendek dan dan saya juga. Kami berjumpa di sebuah toko buku bekas, kini tak ada lagi karena telah rata dengan jalan raya. Di sana langganan kami menjual buku yang tak dibaca lagi, sekaligus tempat berburu buku-buku loak yang mungkin menarik untuk dibaca. Bahrun Rangkuti, seorang mahasiswa sastra pernah meminjami sajak-sajak Chairil. Judul sajak-sajak ketikan itu 'Deru Campur Debu'. Dalam pertemuan pertama itu Chairil tampak sangat lusuh, wajahnya kotor, bajunya kumal, matanya merah. Kelihatan tipenya pelahap buku. Saya menegurnya. Serta merta dia menjawab, "Kau suka baca juga, ya? Kau suka sajak? Mana sajakmu?" Waktu itu kebetulan saya bawa, dan saya berikan padanya. Chairil merasa bahwa di antara kami ada kesamaan dan kedekakatan, dalam hubungannya dengan Pujangga Baru dan sastra modern. Kami jadi akrab. Di Jalan Juanda dulu ada dua toko buku. Toko buku Va...