Kita Pernah Menjadi Juara (Sebuah Kisah)
Keterangan gambar (fokus pada yang memakai rompi), kiri ke kanan:
Bawah:
Meidi Chandra - Fijar Fauzi - Rully Firmansyah - Didin - Ilham Badawi - M. Syahril
Atas:
Maman - Iqro Zain al Muttaqien
2017
How can we become the winner?
Berikut ulasan lengkapnya
Bawah:
Meidi Chandra - Fijar Fauzi - Rully Firmansyah - Didin - Ilham Badawi - M. Syahril
Atas:
Maman - Iqro Zain al Muttaqien
2017
How can we become the winner?
Berikut ulasan lengkapnya
Let’s check it out
Road to be the winner
1/ PPPA TIM A vs PU (Perdelapan Final)
(Skor : menang WO, sebab tim lawan tak hadir saat pertandingan)
2/ PPPA TIM A vs ME dan OB (Perempat Final)
(Skor : 5 – 2)
3/ PPPA TIM A vs SDQI Bandung (Semi Final)
(Skor : 4 – 1)
4/ PPPA TIM A vs Shigor Putra (Final)
(Skor : 5 – 3)
Easy like that? Of course not!
Ada jalan proses dan panjang yang harus dilalui sebelum kami bisa mengkalim diri menjadi juara dan menahbiskan diri sebagai tim terbaik dalam turnamen futsal edisi tahun 2017 kala itu. Berawal dari kegagalan demi kegagalan dalam dua kali kesempatan sebelumnya dan harus puas menyandang predikat sebagai spesialis runner up, di tahun itu saya diberi tanggung jawab untuk membentuk tim futsal yang kuat dan siap menjuarai turnamen Futsal Milad Daqu.
Agak rumit dan butuh pertimbangan matang untuk menentukan komposisi ideal dan terbaik dalam pembentukan tim futsal yang kuat dan solid. Saya butuh berpikir jernih selama dua hari untuk membagi tim futsal menjadi 2 tim (Tim A dan Tim B) yang dihuni oleh pemain dengan talenta terbaik dan mumpuni untuk menjuarai turnamen yang akan diikuti. Akhirnya saya membagi 2 tim tersebut dengan harapan keduanya akan sukses menjejakkan kaki di partai final. Nama-nama pemain terpilih itu antara lain: Tim A – Ilham Badawi (GK), Rully Firmansyah, Abdul Rahman, Fijar Fauzi, Iqro Zain al Muttaqien, M. Syahril, Khoerudin, Meidi Chandra. Tim B – Abdi Husni (GK), Ashabul Yamin, Lutfi Kamali, Khairul, Andry Lutfi, Wizdan, Iqbal, Dodi Toli. Dengan komposisi proporsional, seharusnya kedua tim bisa melenggang hingga partai puncak untuk memperebutkan titel juara. Tapi apa daya, Tim B sudah lebih dahulu gugur di babak perempat final lewat drama adu penalti melawan STMIK.
Mungkin bisa dikatakan dalam gelaran futsal kala itu saya ditunjuk sebagai pelatih (dadakan) sekaligus pihak yang diberi tanggung jawab untuk memenangkan turnamen futsal. Maka dalam situasi tersebut, saya harus bisa mengumpulkan dan merapikan puzzle-puzzle yang berserakan untuk kemudian membentuknya utuh menjadi sebuah bentuk yang sempurna, tepat, kuat, dan enak dipandang. Seorang pelatih sekelas Antonio Conte yang sukses membesut Juventus dan Chelsea pernah mengatakan, “Seorang pelatih itu ibarat seorang penjahit yang harus membuat kostum terbaik bagi timnya.” Tunggu dulu, penjahit? Yup, seorang pelatih harus bisa menjahit dengan benar, rapi, dan teliti dimana saja bagian kain yang masih bolong, mudah koyak, dan butuh untuk segera diperbaiki agar terlihat kuat, nyaman, dan menawan saat akan digunakan nanti.
Well, sekarang alihkan fokus pada komposisi Tim A, dengan ulasan pemainnya sebagai berikut:
1) Ilham Badawi (GK)
Puzzle yang satu ini adalah kepingan hilang yang selama ini sangat dicari. Yup, dia adalah sosok kiper muda penuh talenta, meski bertubuh gempal dan tinggi badan yang tidak terlalu tinggi untuk ukuran seorang penjaga gawang. Dia adalah sosok kiper yang sigap, mau berkorban, dan berani merebut bola dari kaki lawan saat berhadapan satu lawan satu. Tak jarang, konsentrasi dan lompatan-lompatannya berhasil mementahkan tembakan lawan meski sudah dalam posisi sangat bagus mencetak gol.
2) Maman / Abdul Rahman
Puzzle yang satu ini adalah kepingan yang telah lama sangat dicari dan diidamkan ada dalam tim futsal. Beliau relatif baru bergabung belum lama dalam agenda latihan futsal rutin setiap minggunya kala itu. Maman adalah sosok defender dengan paket komplit. Dibekali fisik yang sangat ideal, energi tanpa batas, ketenangan, keeping bola dan body balance yang hebat. Selain tentu saja memiliki skill individu yang hebat, Maman juga tipikal pemain yang agresif, lugas, berani, dan tanpa kompromi dalam memblok setiap serangan dan tembakan ke arah gawang. Sekilas, Maman mengingatkan saya akan sosok Hamzah dalam mengawal lini pertahanan. Tapi dari itu semua, jangan juga lupakan satu fakta, bahwa Maman punya senjata ampuh berupa tendangan Geledek yang sewaktu-waktu bisa meledak dan mengoyak jala lawan. Bamm! Kedua kakinya sama-sama baik dan sama-sama akurat dalam menembak.
3) Rully Firmansyah
Puzzle yang satu ini sejatinya adalah sosok yang telah lama ada. Keberadaan dan perannya dalam sebuah tim tak usah diragukan. Dia dalah sosok pemain yang punya daya juang, berani, agresif, tenang dalam mengontrol bola, dan memiliki fisik ideal sebagai defender handal. Maka tak heran jika sosoknya sangat ditakuti lawan dan tak tergantikan. Selain memiliki energi berlimpah, sosok seperti Rully juga tak jarang menciptakan ruang dan peluang mencetak gol bagi rekan-rekannya dengan kreatifitasnya. Puzzle yang satu ini kian lengkap dengan hadirnya Maman sebagai tandem di lini belakang untuk mengamankan gawang dari gempuran lawan.
4) Fijar Fauzi
Puzzle yang satu ini adalah sosok pemain termuda di antara pemain lainnya dalam Tim A. belum lama bergabung dalam latihan rutin mingguan kala itu. Dia adalah sosok pemain yang banyak beradu fisik, banyak beradu kaki, dan banyak beradu lari. Bagi sebagian yang lain, dia tipe pemain agresif dan kasar. Tapi saya punya penilaian lain terhadap sosok yang satu ini. Puzzle seperti inilah yang justru dibutuhkan untuk ada dalam sebuah tim. Sosok yang tak melulu mengandalkan kemampuan teknis, tapi juga mengandalkan keberanian, determinasi, agresifitas, dan kemauan kuat untuk menang. Maka tak heran jika dalam turnamen futsal tahun ini dia banyak mencetak gol buah dari kerja keras dan kegigihannya dalam membongkar dan membuat masalah di lini pertahanan lawan.
5) Iqro Zain al Muttaqien
Puzzle yang satu ini adalah pelengkap dari ketidaklengkapan yang ada dalam tim futsal beberapa tahun sebelumnya kala itu. Dia adalah sosok pemain dengan paket lengkap, cerdik, energik. Dianugerahi skill individu hebat yang bisa membuat lawan terlihat bodoh karena begitu mudah dilewati dengan tipuannya. Selain itu, dia juga merupakan pelayan yang sempurna bagi pemain depan lainnya melalui assit-assist manis dan mudah untuk diselesaikan menjadi gol. Selain sosok yang banyak memberi assist, dia juga sosok pemain yang bisa menahan bola untuk membuka ruang tembak, juga memiliki insting mencetak gol yang hebat. Sosok seperti dia melengkapi tandemnya Fijar di lini serang untuk merusak pertahanan lawan.
6) M. Syahril
Puzzle yang satu ini adalah sosok paling senior dalam Tim A. jika saya harus mendeskripsikan sosok beliau ini, maka saya harus mengatakan bahwa dia adalah sosok pemain yang aneh. Aneh kenapa? Dia adalah sosok pemain yang tak punya fisik ideal sebagai pemain bola, kurus, mudah terjatuh jika duel dengan pemain yang lebih kekar. Tapi dari semua kekurangannya itu, Syahril adalah sosok pemain ngotot, cerdik, dan yang paling bikin aneh adalah dia seringkali bisa mencetak gol tak biasa, tiba-tiba, rumit, ikonik, bahkan mungkin hanya dia yang bisa melakukannya. Begitulah. Maka saya tetap memasukkan namanya ke dalam tim A. Tapi karena kebutuhan akan permainan tim, maka untuk tahun itu dia lebih banyak bermain dari bangku cadangan sebagai super sub sekaligus senjata ampuh jika sewaktu-waktu menemui kesulitan di lini depan.
7) Didin / Khoerudin
Puzzle yang satu ini bisa dikatakan sebagai kepingan pemain yang dibutuhkan untuk menguras energi pemain lawan dengan pergerakan tanpa bolanya. Tak punya keahlian khusus dalam membantu pertahanan, lebih sering maju untuk mencetak gol. Kelebihannya adalah bermain ngotot, licin di depan gawang dan tipikal poacher yang butuh suplai bola matang untuk dituntaskan menjadi gol.
8) Meidi Chandra
Siapa saya ya? 😵 Dalam edisi turnamen futsal tahun itu, bisa dikatakan saya lebih banyak melakukan pekerjaan otak dan mulut daripada pekerjaan fisik. Sebelum pertandingan dimulai saya selalu menentukan siapa saja pemain yang akan bermain sebagai lima pemain inti. Tak lupa, saya selalu menekankan pentingnya menjaga fokus, determinasi, terapkan man to man marking bagi setiap lawan yang dihadapi, juga tetap mewaspadai tendangan jarak jauh dari tim lawan. Tak jarang pula, saya selalu berteriak pada pemain yang mulai lengah dan kendur dalam penjagaan terhadap pergerakan pemain lawan. Sebagai pemain, saya tipe pemain yang lebih senang bertahan di belakang, meski juga punya naluri yang baik dalam membangun serangan bahkan mencetak gol. Tapi saya akan lebih bahagia jika tim bisa meraih juara meski harus selalu bermain dari bangku cadangan.
Yup, begitulah penjabaran singkat tentang komposisi pemain dalam Tim A. Overall, kunci suksesnya tetap ada pada beberapa hal berikut yang terus kami jaga dan terapkan, yaitu: work hard, believe in dreams, team work, sacrifice, intelligence, and praying.
Congratulation!
semoga masih akan terus berlanjut dengan gelar demi gelar berikutnya 👊
Semangaaattt kanda ku
BalasHapus