Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Wiji Thukul : Bara di Bait Sajak-Sajakmu Tak Akan Pernah Padam

Gambar
Kau tiba-tiba menghilang Di belantara pelarian tanpa ujung juang Mengendap dari rumah ke rumah mengelak dari bidik peluru yang garang Ingin segera menumpasmu dalam sekali tarikan pelatuk muntahkan peluru menerjang Kau tiba-tiba lenyap Membawa bara di bait sajak-sajakmu mewakili lantang ucap Melawan bengis tirani dengan keberanian paling siap Ajal dipertaruhkan di setiap jengkal langkah tak mengenal tiarap Meski kau adalah orator ulung yang seringkali tergagap Entah kau diculik mungkin pula dibunuh dimusnahkan Bersama cekam kerusuhan kala itu yang menyakitkan Tubuh-tubuh tumbang berserakan di medan perjuangan Rupanya reformasi datang terlalu lamban Sebelum kau benar-benar teriak di atas mimbar kebebasan Menyuarakan kembali sajak-sajakmu telah tiba di gerbang impian Hingga hari ini Hanya catatan-catatanmu yang tetap bertahan Di lorong-lorong gelap penindasan atas nama kekuasaan Menggelorakan api perlawanan Meski jasadmu tak pernah ditemukan              ...

Latihan

Gambar
  Ada yang sahur di siang hari Terang dan sembunyi tiada permisi Ada yang mencekik rokok berkali-kali Asap tengil dihempas ke udara tinggi Tak kuasa jalani puasa penuh sehari Jadi manis kilah aneka alibi Terus berulang setiap hari Balada ramadhan di negeri ini Acapkali mengguratkan sketsa ironi Niat suci hanya singgah di lidah lalu pergi Meninggalkan legam catatan hati Masih nikmatkah kelak hari kemenangan? Bila melawan nafsu hanya sebatas latihan Rasa malu berulang diterabas tak berkesudahan Sementara iblis terpingkal menyaksikan di persembunyian                                Tangerang, 17 Maret 2024