Wiji Thukul : Bara di Bait Sajak-Sajakmu Tak Akan Pernah Padam
Kau tiba-tiba menghilang
Di belantara pelarian tanpa ujung juang
Mengendap dari rumah ke rumah mengelak dari bidik peluru yang garang
Ingin segera menumpasmu dalam sekali tarikan pelatuk muntahkan peluru menerjang
Kau tiba-tiba lenyap
Membawa bara di bait sajak-sajakmu mewakili lantang ucap
Melawan bengis tirani dengan keberanian paling siap
Ajal dipertaruhkan di setiap jengkal langkah tak mengenal tiarap
Meski kau adalah orator ulung yang seringkali tergagap
Entah kau diculik mungkin pula dibunuh dimusnahkan
Bersama cekam kerusuhan kala itu yang menyakitkan
Tubuh-tubuh tumbang berserakan di medan perjuangan
Rupanya reformasi datang terlalu lamban
Sebelum kau benar-benar teriak di atas mimbar kebebasan
Menyuarakan kembali sajak-sajakmu telah tiba di gerbang impian
Hingga hari ini
Hanya catatan-catatanmu yang tetap bertahan
Di lorong-lorong gelap penindasan atas nama kekuasaan
Menggelorakan api perlawanan
Meski jasadmu tak pernah ditemukan
Tangerang, 26-08-2015
Komentar
Posting Komentar