Papua, Tangis Luka Yang Tak Pernah Digubris
Aku tahu kau merintih
Tubuhmu terus dilubangi perih
Rahimmu emas, namun rakyatmu diperbudak malas
Kau lahirkan harta durhaka lalu pergi dan tandas
Meninggalkan papuamu dengan telanjang
Lewat kontrak sinting yang terus diperpanjang
Tertawalah si tuan asing di negeri kita yang jalang
Dijaja murah di secarik hitam putih yang membuat berang
Aku tahu kau menangis
Luka-lukamu tak pernah digubris
Tanahmu subur, namun gunung-gunung dibiarkan saja hancur
Dipeliharalah buncit pejabat dan oknum-oknum lacur
Menjamahi setiap jengkal tembuni bangsamu yang tersungkur
Hanya menunggu kapan tiba saat dikubur
Aku tahu kau terluka
Namun sajak-sajakku tak akan henti bersuara
Dengan segenap jiwa mari kita jaga
Papua tercinta
Tangerang, 10
September 2015
Komentar
Posting Komentar