Seribu Lilin Untuk Angeline

Mari kita menabur bunga
Pada rupa peristiwa
Yang menguras air mata
Dan remuk redam rasa di dada
Atau amuk murka di kepalan tangan yang tak percaya
Mengapa masih ada iblis berwajahkan manusia
Merenggut nyawa semudah melepas ucap kata

Mari kita nyalakan seribu lilin
Pada nurani yang mati
Ditelanjangi dikoyak emosi
Disumpal oleh akal sehat yang tuli
Tak lagi dengarkan rintih bocah minta henti
Dari jerat tali di leher yang melingkari

Mari kita bermawas diri
Sebab kejahatan selalu mengintai
Dari balik tatap orang terdekat yang tak pernah pergi
Meninggalkan kecurigaan bahkan ketakutan yang ngeri
Nyatanya tragedi memilukan kembali terjadi

Dan mari kita berdoa
Semoga tak pernah ada episode 'Angeline' lainnya


#SadnessPoemForAngeline

Komentar

Terbaru

Latihan

Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Yang Terserak Hilang Jejak