Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Mahasiswa Adalah Catatan

Mahasiswa adalah sejarah Yang terberai terpenjara di ubun-ubun Tak lagi mampu mengeluarkan isi kepala tersebab pikun Lupa pada arti darah cita dan geliat tekun Lupa pada jati diri yang menghilang di ayun-ayun Mahasiswa adalah nisan Tak beranjak dari diam yang merajam Tak bergerak dari malas yang mengganas Lumpuh tanpa kreasi dan kebanggan diri Tumbang tanpa keberanian melahap mimpi Mahasiswa adalah cibir Terdampar di rimba masa lalu yang kini tinggal lendir Hanya jadi cerita manis di antara ironi menggunung pasir Terkapar lembar-lembar matematis yang memenjara pikir Dan prestasi kian karam dan sumir Mahasiswa adalah catatan Selayaknya menjadi renung panjang pergulatan Menata kembali prasasti mimpi yang berserakan Membawa segenap senyum ke ruang baca dan kebanggaan Tentang kisahmu yang tangguh menyusuri ombak peradaban

Republik Tandingan

Republik ini sudah gila Rampas sandera politik bukan lagi canda Pemenang tak lagi berjalan tanpa sandung curiga Pion-pion tandingan mewabah membawa sengketa Tak lagi patuh pada hukum yang runtuh Tak lagi peduli pada sumpah yang mati Ditelanjangi tarik ulur keabsahan yang lacur Survey tandingan Wakil Rakyat tandingan Gubernur tandingan Kongres tandingan Dan mungkin saja itu hanya kabar tadingan Datang dari sejuta kepura-puraan Bukan setitik kebenaran Lantas di mana kita berpijak? Di Republik Indonesia tanpa tandingan Yang menghidupi syahwat-syahwat tak berkesudahan

Manusia Tak Bermata

1000 meter Nusantara masih tak ingin berhenti bicara Mengabarkan potret tak biasa ke hadapan mata Di negeri Papua surga menyimpan muka Tanah tubuh alam telanjang tak berbaju celana Sementara di Ibu Kota, politik masih saja menjadi dagelan manusia-manusia tak bermata Hanya ingat celoteh kantong dan syahwat kuasa

Di Bawah Linang Doa-Doa

Malam merayap membawa belikat sunyi Rembulan meninggi menanti tembuni pagi Di hamparan gemintang yang malu tuk sembunyi Masih kudengar sesak di sebalik napas tembok mati Masih kukecap basah keringat di selembar kaos siang tadi Hingga malam kini Kembali berlindung di bawah linang doa-doanya pada ilahi Robbi

Sajak Rindu

Cinta Kini jadi serpihan candu Tertinggal sepi di rekah jiwa tanpamu Ketika sajak-sajak rindu ditelan detik bisu Ketika rekah cinta bermanja di relungku

Dingin Merayapi Bumi

Hujan ini Membawa dingin di sebalik malam merayapi bumi Genang beranjak pergi mencari ruang tuk sembunyi Diam-diam ku merindu mentari Membelai hangat wajah merambati pagi

Gula Tak Semanis Janji

BBM naik! 'Ini pilihan terbaik' Itu jawabmu di halaman rubrik Atau di riuh panas panggung politik Sementara, di sana si kumal bau tergilas tercekik Di sini si penadah iba meradang memekik 'Tak ada jalan lain' Itu katamu pada bincang yang lain Tempo itu baru saja kita simak janji-janji Tempo ini baru saja harga membawa luka hati Rupanya gula tak pernah semanis bualan janji Bukankah harga minyak merangkak turun? Atau isi kepala mereka mulai pikun Bukankah mereka hanya mengisi kantong-kantong lebar? Atau hanya kita yang dipaksa terus bersabar . . .

Sajadah Alpa dan Dosa

Dalam sunyi di lekat pagi yang mulai menepi Aku mengetuk-Mu membawa tangis doa-doa Kiranya Engkau menaburkan cinta ke hamparan sajadah alpa dan dosa-dosa

Menemui-Mu Dalam Doa-Doa

Dalam rinai hujan yang berjatuhan Aku menemui-Mu dalam sunyi doa-doa yang kupanjatkan

Sekumpulan Catatan Yang Terlindas

Di dunia kunang-kunang dalam gelas Kita hanya sekumpulan catatan yang terlindas Tergilas wajah-wajah angkuh dan serakah yang membuas Keadilan kian ranggas Teriakan kian tandas Semoga Tuhan masih mendengar langkah-langkah kaki mereka yang tak beralas

Yang Tak Pernah Tuntas Kita Baca

Waktu terkadang memang tak pernah ingin bersahabat Meski dingin mulai merambati lengang malam Meski sayu di matamu mulai gelisah dirajam lelah Meski peluh di tubuhmu mulai kering dan menguning Dunia memang terlampau pongah Tak peduli hitam terbuang asing dari putih Tak peduli ringkih di tepian gelap yang menindih Tak peduli resah tubuh-tubuh serampangan rebah Hanya ada cerita yang tak pernah tuntas kita baca Hanya ada janji-janji yang tak pernah nyata kita rasa Hanya ada doa-doa yang tak pernah henti kita pinta Hanya ada tangisan yang tak pernah reda kita dengar di sana Di berai hidup yang kian aksa dari Tuhan dan lengking jelata

Memelukmu Dalam Cemas

Waktu seketika berhenti Kala engkau hanya tubuh tak bicara Tak pula gerak membawa kabar nyawa Tergolek diam tanpa kata Seketika jantungku mati Memelukmu dalam cemas yang mengganas Otakku tak lagi mampu berpikir waras Sekelebat cekam tiba-tiba datang membawa naas Sungguh, itulah ketakutanku paling gila Terjerembap di antara ilusi dan nyata Kehilanganmu rupanya lebih dari kehilangan raga Tapi separuh jiwaku tak lagi di sana Di pelukan tubuhmu yang terbujur diam tanpa kata

Puisi Dalam Sebuah Catatan Kritis

Gambar
Tulisan ini tidak sedang memuntahkan teori. Pun tidak sedang menggurui. Terlebih menghakimi. Tapi rasanya, jemari ini memang sudah terlalu gatal ingin menuliskan hal penting perihal puisi dalam tinjauan tak biasa dunia sastra. Tak hanya beralasankan karena kecintaan saya pada puisi, tapi memang ada aspek menarik yang harus tuntas dikuliti. Detik ini. Let’s begin!! What’s the Meaning of Poem? Hingga detik ini, saya selaku penulis puisi tak pernah menemukan tafsir aklamasi mengenai apa itu pengertian puisi. Setiap kepala pemuisi akan mengemukakan hal berbeda perihal tafsirannya atas pengertian sebuah puisi. Lantas, apa itu puisi? Mari kita kupas. Pertama , puisi berasal dari bahasa Yunani kuno ( poieo / poio = i create ) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. ( wikipedia ). Di sini kita bisa membuat batasan, bahwa puisi sangat tergantung pada bahasa sebagai elemen terpenting terciptany...

Genious Writing

Konsep “menulis jenius” ( genious writing ) ini penulis formulasikan sebagai salah satu kiat kepenulisan dengan gaya bebas, namun sebaiknya tetap memperhatikan selera pasar dan pembaca yang hendak dibidik. Sederhana saja, intinya kita boleh menulis bidang apapun, asalkan kita mengetahui teori dan memiliki pengetahuan serta pengalaman di bidang tersebut. Salah satu penulis pesar Indonesia yang terkenal menganut konsep ini adalah Ir.Soekarno. Beliau sukses menulis banyak buku yang didukung berbagai teori dari multidisiplin ilmu, meskipun beliau seorang arsitek. Karya-karyanya antara lain : Delapan naskah Tonil (berjudul: Rahasia Kelimutu, Rendo, Julia Gubi, KutKutbi, Anak Haram Jadah, Maha Iblis, Aero Dinamit, dan Dr Setan), Indonesia Menggugat (108halaman), Ilmu dan Perjuangan (126 halaman), Membangun Dunia yang Baru (94halaman), Sarinah: Kewadjiban Wanita dalam Perdjoeangan Repoeblik Indonesia (329 halaman), Di Bawah Bendera Revolusi (jilid pertama 631 halaman, jilid ked...

Puisi : Eksistensi Dialektika Nurani

Gambar
Setiap orang tentu punya akal dan jiwa, terlebih hati nurani. Ya, itulah kiranya yang menandakan manusia sebagai makhluk berbeda dari makhluk ciptaan lainnya. Itu pula yang menjadikan manusia sebagai ciptaan Tuhan paling paripurna, paling sempurna. Manusia dibekali hati untuk merasa, manusia diberkahi rasa untuk menilai. Manusia berguna, adalah ia yang mampu memaksimalkan ciptaan Tuhan yang melekat padanya. Mampu menghadirkan sesuatu yang memiliki nilai tak sama, berbeda, bermakna. Dalam dunia literasi, sastra khususnya, puisi masih menjadi bagian penting tak terpisahkan dari semangat berkarya dan menanamkan eksistensi diri. Berkarya melahirkan gagasan ke dalam tulisan. Menulis menegaskan ada -nya si penulis dalam eksistensi tulisan-tulisan yang ia tuang. Tak jarang, puisi terlahir dari pusaran jiwa yang tak lagi mampu tertampung dalam kubangan dialektika nurani. Tak lagi sanggup menahan ledakkan emosi yang dikerangkeng kuat oleh rasionalitas sikap dalam diam. Pun ol...

RESEP MENULIS BAGI PENULIS-PENULIS MUDA

Gambar
Ada beberapa resep menulis bagi Anda penulis-penulis muda dari seorang Fira Basuki, penulis produktif yang telah banyak melahirkan karya tulis terbaik (best seller) dan banyak mendapatkan penghargaan nasional-internasional. Saya kutip dan ketik ulang dari buku terbarunya berjudul FIRA DAN HAFEZ yang baru terbit tahun 2013 ini. Selamat membaca. Berikut beberapa poin penting resep menulis itu: Menulislah dari hati. Tanpa paksaan. Menulis tanpa keinginan terselubung, misalnya semata-mata ingin terkenal tanpa kerja keras dan kontinuitas. Anggap saja terkenal itu bonus dari Tuhan. Apalagi jika dijadikan tujuan utama, pasti akan stres. Banyak penulis muda berjaya di buku pertama dan dipuja-puji karena banyak pembacanya, lalu ia menghilang karena tidak sanggup lagi berkarya. Habis-habisan di karya pertama, lalu stres, dan vakum. Menulis kok dijadikan beban. Tanya ide dari mana? Kalau dari rumah saja tidak ke mana-mana dan tidak bergaul dengan siapa-siapa, pun tidak baca ...

Ibu dan Fragmen Hikayat yang Menjadi Tebing-Tebing Kalbu

Gambar
Fragmen hikayat itu kini telah menjadi ayat Guratkan larik-larik testamen di antara air mata dan selaksa kenangan Tentang ibu dan petuah yang menjadi tebing-tebing kalbu Menerungku jiwa dari bisikan agitasi Membui raga dari laku yang menjadi cela Ibu . . . Lama sudah engkau rapalkan bait-bait sabar Pada telapak tanganmu yang kini menjadi kasar Gontai menuntun usia kecilku acuh tak mendengar Menjadi epigram disepanjang noktah khilaf melagam Dan engkau, Tak pernah jemu selipkan doa disetiap sujud malammu pada-Nya Untuk anakmu yang kelak tumbuh dewasa Robohkan tembok-tembok angkuh menggapai asa Cukup sudah engkau endapkan kalimat-kalimat dustur Dari lisanmu menerangi jejak-jejak langkah penuh syukur Hujamkan nasihat penuhi hari mencandu ridho ilahi Mengabdi tulus disepanjang usia direnggut buaian delusi Dan engkau, Tak pernah henti ajari kalbu bertawajuh pada kuasa-Nya Menerjang riak ombak menakluk eksamen hidup Runtuhkan tugu-tugu dursila yang menjadi sembilu Ibu...

Ada Rindu Di Langit Hatimu

Di langit hatimu ada rindu yang coba sembunyikanku dari tatap mata Atau lembut manja suaramu menjelaskan pinta hadirku di pelukan nyata Padahal, kala itu kita pernah menertawakan masa depan yang terlampau aksa Sebab jarak tak pernah bisa merampasmu dariku meski sekejap mata Dan, kini semua hanya sekumpulan puzzle cinta Yang masih kita syukuri sebagai episode terbaik takdir-Nya                                    Tangerang, 27 Oktober 2014