Basah Tanahku Yang Rebah

Duhai hujan

Aku tak hendak memintamu menangis

Membasuh bumi yang mulai ringkih menanti gerimis

Atau awan mendung yang membawa kilatan dan sergapan tiris



Aku hanya ingin mencium kembali harum basah tanahku yang rebah

Membawa senyum lapang rerumputan dan kicau manja belalang merah

Untuk kuceritakan pada jelaga malam yang bertandang membunuh lelah

Agar esok tangan ini masih bisa mengucap syukur melalui doa-doa dan wajah menengadah

Pada-Nya Sang Penguasa Semesta yang mulai ditelanjangi tangan-tangan serakah

----------------------------
Prayer - Contemplation

Komentar

Terbaru

Latihan

Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Yang Terserak Hilang Jejak