Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Dalam sudut pandang saya, mengenal sosok Arji adalah anugerah. Ia adalah salah satu kader terbaik yang pernah saya kenal. Sosok yang sederhana, super aktif, kritis, suka baca buku, smart, punya rasa ingin tahu yang luar biasa, teguh pada pandangan/penilaiannya (meski terkadang menjengkelkan), bersedia menerima nasihat dan bimbingan seniornya. Lebih dari itu, ia pun sosok yang puitis, meski tak banyak yang tahu soal itu. Sikapnya yang calm, menenggelamkan sisi berapi-apinya dalam berargumen di arena diskusi, karena (setahu saya) dia adalah pribadi yang sulit dipotong sejenak manakala sedang berbicara. Dimensi puitis itulah yang masih terekam jelas dalam benak saya selama ini. Tahun 2007 lalu, saya bersama  beberapa kader pilihan menginisiasi berdirinya Lembaga Sastra Tinta, antara lain: Warjito, Imamul Hafidin, Rini Setiani, Tole, Viva Faronika, Irma Tazkiyya, Mayang Maharani, dan lainnya. Dalam kurun 2 tahun pasca berdirinya lembaga tersebut, telah banyak prestasi yang ditorehkan, mulai dari juara di level Jurusan (Juara 1 Lomba Baca Puisi Hari Kartini), Fakultas (Lomba Baca Puisi), hingga level nasional (Juara Harapan II Lomba Baca Puisi Rida K. Liamsi). Meski Arji (Warjito) tak pernah secuilpun mengenyam pengalaman menulis sastra (puisi) di masa sekolah, namun saat itu saya sangat percaya, ia punya potensi lain di dunia tulis sastra. Dan itu terbukti dengan rampungnya beberapa karya puisi yang berhasil ia gores selama menimba ilmu bareng di Lembaga Sastra Tinta. Berikut ini saya sajikan salah satu puisi yang menjadi karya terbaiknya. 


Tersudut Sepi 

Oleh : Warjito

Dalam
Termenung tersudut sepi
Terkapar dalam pikiran
Gelisah

Sukar beranjak
Gemetar sudut mata berlinang pecah
Dedemit, setan, neraka tiba menggoda
Merayu, membujuk, dan membisik sukma

Bukan tuk kau turuti
Bukan pula kau ikuti
Atau pilih bunuh diri

Meski pun sakit, pedih, dan perih
Meski pun luka, sengsara atau kecewa
Tetap kepada Sang Pencipta
Ilahi Robbi

2008

==
Selamat jalan sahabat pena
Selamat jalan menuju kasih-Nya
Tinta-tintamu akan selalu abadi bersama memori indah melepas kepergianmu
Salam Sastra
==

Spesial untuk Warjito Aji Negoro

Komentar

Posting Komentar

Terbaru

Latihan

Yang Terserak Hilang Jejak