Di Bilik Dan Kotak Pemilihan


Aku tak ingin terbunuh fitnah
Tak pula menabuh sumpah serapah
Sebab lisanku lebih bermartabat dari sekadar sampah
Yang berkelebatan menghujat dan menebas amarah
Tanpa pikir waras meredam api luka yang kian menanah

Aku tak ingin melacuri suci ramadhan
Tak pula mendewakan siapa lawan siapa kawan
Sebab aku tak butuh itu semua sebagai pembenaran
Yang berkeliaran di antara sehasta kepentingan dan pembelaan
Tanpa renung panjang menahan benci dan caci yang kian meniadakan Tuhan

Aku hanya ingin merayumu untuk diam
Sebab kutahu kaupun enggan terperosok panas liur jahannam
Dan aku hanya akan memilih pemimpin negeri di bilik dan kotak pemilihan
Bukan di atas lembar-lembar agitasi dan benci yang berserakan
Sekian



                                                               Tangerang, 08 Juli 2014

Puisi ini terhimpun dalam Antologi Puisi Teriakan PILPRES 2014. Berisi teriakan suara hati menjelang Pemilihan Umum Presiden 2014.


Komentar

Terbaru

Yang Terserak Hilang Jejak

Puisi : Eksistensi Dialektika Nurani

Wiji Thukul : Bara di Bait Sajak-Sajakmu Tak Akan Pernah Padam