Di Balik Hujan

Hujan kembali menangis
Mengiris malam di lesap gelap tertawa sinis
Meski rinai itu memercik ritmis
Memeluk basah sekujur tubuh melawan tiris

Dan raungan mesin kembali berontak
Tak sabar menunggu kedipan lampu hijau
Tercekal macet merayap menikam sabar
Atau banjir membungkam gigil celoteh knalpot
Tak berdaya menerjang isyarat alam yang murka

Bukankah di balik hujan terselip azam tak pernah karam?
Di antara doa tatkala terpanjat dan menghujam
Pada Tuhan Yang tak pernah tuli pun terdiam
Menjawab untaian harap dan tanya di tepian malam
Karena Ia, Tuhan semesta alam

Atau berkah yang terlupa terbakar geram
Tertinggal gerutu semakin beringas bersemayam
Dalam belukar jiwa penuh dosa kian terbenam
------
Tangerang, 15 Januari 2013

Komentar

Terbaru

Latihan

Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Yang Terserak Hilang Jejak