Tuhan Semesta Cinta

Rinai hujan
Menderai di pelukan rumput-rumput liar
Bersama angin menikam resah paru-paru
Terhampar basah gigil jalanan tak berbaju
Kabarkan riang pada tanah dan kuncup bunga-bunga itu

Langit murung
Terbunuh pekat awan menggantung
Bersama kilatan cekam tak berujung
Memaksa riuh kembali ke pangkuan gubuk senandung

Seperti cinta yang Tuhan tata terbagi rata
Semoga tak lupa terbalas doa dan syukur pada-Nya
Tuhan semesta cinta
------
Tangerang, 8 Januari 2013

Komentar

Terbaru

Latihan

Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Yang Terserak Hilang Jejak