Menuliskan Seteguk Cinta

Pada sajak yang tak henti beranjak
Menukil ayat-ayat kecil Tuhan yang terserak
Pada bait-bait puisi yang menjadi saksi
Senandung renung ketukan lirih ilahi
Pada duka peristiwa jalanan
Pada rinai hujan tak bertuan
Pada embun pagi di dedaunan
Pada celoteh kepodang menanti siang
Pada senja menggulung mentari
Pada malam menutup hari

Biarkan tinta ini menari
Menuliskan seteguk cinta di hati
Mengabarkan setetes lautan kasih ilahi robbi
------
Tangerang, 17 Oktober 2012

Komentar

Terbaru

Latihan

Warjito (Sebuah Memori dalam Puisi)

Yang Terserak Hilang Jejak